29 December 2008

Keterampilan Berbahasa Indonesia

Terampil bahasa indonesia artinya terampil menggunakan bahasa indonesia dalam komunikasi baik secara lisan maupun tertulis. Keterampilan bahasa lisan meliputi menyimak dan berbicara, sedangkan keterampilan berbahasa tulis meliputi membaca dan menulis. Dilihat dari sifatnya, keterampilan menyimak dan membaca bersifat reseptif yaitu menerima atau memahami pesan yang disampaikan oleh pembicara atau penulis, sedangkan berbicara dan menulis bersifat produktif, artinya menghasilkan pembicaraan atau tulisan

Menyimak memiliki sifat interaktif dan noninteraktif. Menyimak interaktif adalah menyimak dengan melakukan tanya jawab dengan pembicara atau dengan penyimak yang lain. Menyimak interaktif jarak jauh dilakukan ketika pelaku bahasa melakukan kegiatan bertelepon. Menyimak noninteraktif adalah kegiatan menyimak yang tidak disertai dengan tanya jawab atau interaktif antara pembicara dan penyimak.


Sebagai keterampilan berbahasa tulis yang bersifat reseptif, kegiatan membaca bertujuan memahami isi bacaan. Pemahaman dalam membaca dikelompokkan menjadi empat kategori yaitu:
1. Pemahaman literal
2. Interpretasi
3. Membaca kritis
4. Membaca kreatif

Berbicara adalah kegiatan menyampaikan pesan kepada orang lain (penyimak) dengan media bahasa lisan. Suhendar (1992:20) mendefinisikan, berbicara adalah proses perubahan wujud pikiran/perasaan menjadi wujud ujaran.

Keterampilan berbahasa yang bersifat produktif lainnya adalah menulis. Jika pada ketermapilan berbicara orang menyampaikan pesan, gagasan, atau buah pikiran dengan menggunakan bahasa lisan, dalam menulis pesan disampaikan penulis melalui bahasa tulis. Seperti halnya pada berbicara, menulis juga memrlukan proses. Untuk memperoleh tulisan yang baik penulis juga harus tahapan-tahapan, yaitu, tahap pra penulisan, tahap penulisan, dan tahap pasca penulisan.

Setiap keterampilan berbahasa memiliki hubungan satu dengan yang lainnya dan saling mendukung. Keterampilan berbahasa reseptif yang dimiliki seorang dalam memperoleh dan meningkatkan keterampilan berbahasa produktif. Tidak ada cara lain untuk memperoleh keterampilan berbahasa, baik reseptif dan produktif yaitu dengan cara berlatih dan berlatih secara berkesinambungan.
read more..

20 December 2008

Perkembangan dan Kedudukan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia lahir dari bahasa Melayu. Alasan bahasa Melayu digunakan sebagai dasar lahirnya bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.

1. Bahasa Melayu adalah lingua franca, bahasa perhubungan atau bahasa perdagangan
2. Bahasa Melayu mempunyai sistem yang sederhana, mudah dipelajari
3. Suku bangsa Jawa dan Sunda telah dengan sukarela menerima bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, semata-mata didasarkan pada keinsafan karena sadar akan perlunya kesatuan dan persatuan bangsa.
4. Pada kenyataannya dapat dibuktikan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang dapat dipakai untuk merumuskan pendapat secara tepat dan mengutarakan perasaan secara jelas.


Sejalan dengan pendapat Slametmulyana diatas, Soedjito menjelaskan secara sederhana alasan mengapa bahasa Melayu yang dijadikan landasan lahirnya bahasa Indonesia sebagai berikut.
Bahasa Melayu telah digunakan sebagai lingua franca (bahasa perhubungan) selama berabad-abad sebelumnya di seluruh kawasan tanah air kita (Nusantara). Hal tersebut tidak terjadi pada bahasa Jawa, Sunda ataupun bahasa daerah lainnya.

Bahasa Melayu memiliki daerah persebaran yang paling luas dan melampaui batas-batas wilayah bahasa lain meskipun penutur aslinya tidak sebanyak penutur asli bahasa Jawa, Sunda, Madura, ataupun bahasa daerah lainnya.
Bahasa Melayu masih berkerabat dengan bahasa-bahasa Nusantara lainnya sehingga tidak dianggap sebagai bahasa asing.

Bahasa Melayu bersifat sederhana, tidak mengenal tingkat-tingkat bahasa sehingga mudah dipelajari. Berbeda dengan bahasa Jawa, Sunda, Madura yang mengenal tingkat-tingkat bahasa.
Bahasa Melayu mampu mengatasi perbedaan-perbedaan bahasa antarpenutur yang berasal dari berbagai daerah. Dipilihnya bahasa Melayu menjadi bahasa persatuan tidak menimbulkan perasaan kalah terhadap golongan yang lebih kuat dan tidak ada persaingan antarbahasa daerah.
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
1. Lambang kebangsaan nasional
2. Lambang identitas nasional
3. Alat pemersatu berbagai suku bangsa yang berlatar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda
4. Alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya

Di dalam kedudukan sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
1. Bahasa resmi negara
2. Bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan
3. Alat perhubungan dalam tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta kepentingan pemerintah
4. Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.


read more..

10 December 2008

Peran dan Fungsi Bahasa Indonesia dalam IPTEK dan IPTAK

Bahasa adalah kunci untuk membuka khasanah pengetahuan. Hanya dengan bahasalah kita dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Walaupun bahasa Indonesia sudah berperan sebagai alat persatuan tetapi belum dapat berperan sebagai pengantar ilmu pengetahuan. Hal tersebut mengharuskan kita menerjemahkan semua buku ilmu pengetahuan di dunia ini ke dalam bahasa Indonesia. Dengan adanya informasi ilmiah dalam bahasa Indonesia itu, pasti akan ada kemajuan pesat di bidang ilmu pengetahuan yang berarti meningkatkan mutu bahasa indonesia sebagai bahasa ilmiah.

Demikian pula halnya bahwa dewasa ini bahasa indonesia banyak dipergunakan dalam aktivitas keagamaan sebagai alat / sarana komunikasi untuk menginformasikan pesan-pesan keagamaan kepada masyarakat. Hal tersebut sudah terjadi sejak negara maritim Sriwijaya yang beribu kota di Sumatera pernah menjadi pusat pengajian dan penyiaran agama Budha.

Setelah agama islam masuk ke wilayah Asia Tenggara, tak dapat diragukan bahwa bahasa melayu juga ikut memegang peranan penting untuk penyebarannya agama ke daerah-daerah jauh. Demikian pula dengan bangsa Portugis, bangsa Eropa yang pertama kali datang ke Indonesia, dalam usaha perdagangan dan misinya menyebarkan agama di Kepulauan Maluku, juga menggunakan bahasa Melayu bukan bahasa Portugis dan bukan pula bahasa setempat sebagai bahasa pengantar.

Atas dasar itu, kiranya tidak salah bila disimpulkan bahwa sudah sejak dulu bahasa indonesia atau bahasa melayu menjadi bahasa pengantar bagi penyebaran agama di wilayah Indonesia dan bahkan di wilayah Asia Tenggara.

Pada bahasa indonesia dapat disebutkan kegiatan keagamaan yang menggunakan bahasa indonesia sebagai sarana komunikasi juga sudah ada sejak lama sekali. Adanya mantra-mantra yang sampai sekarang masih dikenal orang, menunjukkan bukti kegiatan itu. Para ahli berpendapat bahwa mantra-mantra itu sudah ada sejak sebelum agama islam datang ke indonesia, bahkan sebelum agama Hindu dan Budha. Mantra-mantra itu diajarkan oleh guru kepada murid, oleh generasi yang satu kepada generasi berikutnya. Tentu saja semuanya masih serba lisan sebab tulisan pada saat itu belum dikenal.

Hal itu menjadi salah satu bukti bahwa pada saat itu bahasa indonesia dipakai sebagai saran komunikasi keagamaan.
read more..

Guest Book


ShoutMix chat widget

Blog Archive

My Friends

 

Beasiswa Terbaru

Info Lowongan Kerja

Recent Post