25 March 2009

Hakikat Bahasa

Bahasa merupakan :
1. Kumpulan bunyi-bunyi yang melambangkan sesuatu, pada bahasa tulis bunyi-bunyi yang merupakan lambang tersebut diwujudkan dengan simbol-simbol misalnya, /a/, /e/, /i/, /o/, /u/
2. Bunyi-bunyi tersebut disusun secara teratur berdasarkan sistem yang berlaku sehingga menimbulkan makna.
3. Diujarkan secara lisan
4. Digunakan untuk mengungkapkan pikiran atau perasaan, artinya bahasa memiliki fungsi.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahasa adalah kumpulan bunyi-bunyi yang bersistem dan bermakna yang diujarkan, serta berfungsi sebagai alat mengungkapkan pikiran atau perasaan manusia.

Berdasarkan hakikatnya, bahasa memiliki sifat-sifat indah, manusiawi, produktif, dinamis, variatif, konvensional, dan arbriter. Halliday mengemukakan 7 fungsi bahasa yaitu instrumental, regulatori, interaksional, personal, heuristik, imajinatif, dan informatif.
read more..

20 March 2009

Pengembangan Paragraf

Sebuah paragraf mengandung satu gagasan utama dan satu atau lebih gagasan penjelasan penjelas. Kedua gagasan ini saling mendukung dan saling berkaitan erat. Paragraf bisa dibedakan berdasarkan tujuannya, yakni paragraf pembuka, paragraf penghubung, dan paragraf penutup.

Paragraf yang baik memnuhi tiga persyaratan berikut: kepaduan (kohesi), koherensi, dan kelengkapan. Kohesi berkaitan dengan keutuhan isi gagasannya. Koherensi berkaitan dengan jalinan kalimat-kalimatnya. Kelengkapan berkaitan dengan keutuhan dan kelengkapan informasinya.

Sebuah paragraf dapat dikembangkan dengan berbagai teknik pengembangan, yakni secara alamiah, klimaks-antiklimaks atau kebalikannya, dan umum-khusus atau kebalikannya. Paragraf juga bisa dikembangkan berdasarkan fungsinya, yakni dengan pola pengembangan perbandingan dan pertentangan, analogi, contoh-contoh, sebab-akibat, definisi luas, dan klasifikasi.

read more..

18 March 2009

Angels and The Outsiders Launching Party

Bertempat di Liquid Bar kota gudeg alias ngayokjakarta, Konser dimulai sekitar jam 10 malem. Aku berangkat bersama rombongan outsider Solo yang kebanyakan memakai kaos hitam bertuliskan Outsider Solofornia. Konon nama Solofornia mengikuti sid yang mengganti nama kuta Bali menjadi kutafornia. Terus hubungannya Solo dengan Bali apa ya? Aku sendiri kurang begitu tau.

Ini adalah kali pertama aku nonton konser di Jogja dan pertama kalinya masuk ke sebuah Bar. Memang beda rasanya nonton di Bar dan di lapangan. Lebih enak an di bar kayaknya, yaiyalah secara di Bar kan ada AC nya, lebih bersih juga. Tapi, sayang masuknya harus bayar 25 ribu. Pengennya sih yang serba gratis. Kayak konser di lapangan gitu. Hahaa

“Luka Indonesia” menjadi lagu pembuka konser malam itu. Konser tersebut merupakan launching album SID yang ketiga berjudul “Angels and The Outsider”. Luka Indonesia sendiri adalah lagu dari album baru tersebut. Sebelumnya SID pernah mengeluarkan album “Kuta Rock City” dan “Black Market Love”. Menurut saya pribadi album ketiga ini lumayan bagus. Baik dari segi lirik maupun musiknya. Seperti single pertama mereka yang berjudul “Kuat Kita Bersinar” dimana terdapat paduan suara anak-anak kecil dan denting piano.

Ada hal yang berbeda saat konser tersebut menghadirkan Jogjakarta Kings Shaggy Dog yang berkolaborasi dengan SID dalam lagunya judul “Jika Kami Bersama”. Konon lagu tersebut akan menjadi single yang kedua setelah “Kuat kita bersinar”.
Selain mempromosikan lagu-lagu terbarunya, SID juga membawakan lagu-lagu lama seperti Black market Love, Bangkit dan percaya, burn for u, PsychoFake, dan Kuta rock city yang menjadi penutup konser tersebut.

Ada yang membuatku agak kecewa setelah konser tersebut selesai, yaitu tarif parkir yang mahal. Masa tarifnya 3 ribu? Biasanya kan seribu. Nyebelin tukang parkirnya!! Tapi, jogja asyik bener. Kapan-kapan main ke jogja lagi ah... ada yang mau ikut kagak? Tapi harus nraktir aku syaratnya. Setuju??

read more..

11 March 2009

Konsep Menulis

Menulis merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh si penulis sebagai penyampai pesan untuk menyampaikan gagasan atau ide kepada si peneri pesan (pembaca) melalui media bahasa tulis dengan tujuan agar penerima pesan (pembaca) memahami gagasan atau ide yang disampaikannya itu sesuai dengan maksud si penyampainya.

Kegiatan menulis digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya mencatat, merakam, melaporkan, menginformasikan, meyakinkan, dan mempengaruhi pembaca. Agar tulisan itu dapat dipahami pembaca dengan baik, penulis harus pandai memilih kata, menyusunnya dalam kalimat dan bahasa yang tertib, serta pengorganisasian tulisan yang baik agar ide atau gagasan penulis tersampaikan dengan baik dan dipahami pembacaanya dengan baik pula.

Ketika membuat sebuah tulisan, seorang penulis pasti berharap agar tulisannya itu bisa dipahami oleh orang lain sejelsa maksud yang terkandung dalam pikirannya. Oleh karena itu, penggunaan kalimat efektif menjadi bagian yang amat penting dalam menuangkan gagasan. Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu menyampaikan informasi kepada pembaca sejelas dan seakurat pikiran atau gagasan penulisnya. Untuk menyusun sebuah kalimat efektif, penulis perlu memperhatikan beberapa hal seperti kesepadanan dan kesatuan, kesejajaran bentuk, penekanan, kehematan, dan kevariasiaan dalam struktur kalimat.

read more..

10 March 2009

Berbicara Formal

Kegiatan berbicara formal adalah kegiatan berbicara yang dilakukan dalam situasi atau acara-acara formal. Berbicara formal dikelompokkan menjadi dua yaitu monolog dan dialog. Berbicara monolog adalah berbicara satu arah, artinya dalam kegiatan berbicara tersebut tidak terjadi interaksi antara pembicara dengan pendengar.Kegiatan berbicara yang bersifat monolog; pidato/sambutan dan memandu. Memandu dapat berupa memandu acara atau mewara dan memandu wisatawan. Kegiatan berbicara yang bersifat dialog; wawancara dan diskusi. Diskusi memiliki ragam antara lain seminar dan simposium.

Untuk memperoleh keterampilan berbicara formal diperlukan penguasaan terhadap faktor-faktor yang menentukan keberhasilan berbicara. Faktor-faktor tersebut adalah faktor kebahasaan dan nonkebahasaan. Faktor kebahasaan meliputi keberaniaan, kelancaran, kenyaringan suara, pandangan, gerak-gerik, penalaran, dan sikap yang wajar.
read more..

06 March 2009

Hakikat Berbicara

Secara umum, berbicara merupakan proses penuangan gagasan dalam bentuk ujaran-ujaran. Ujaran-ujaran yang muncul merupakan perwujudan dari gagasan yang sebelum berada pada tataran ide.

Ada beberapa hal yang perlu diungkapkan berkaitan dengan batasan berbicara, yaitu.
1. Berbicara merupakan ekspresi diri
2. Berbicara merupakan kemampuan mental motorik
3. Berbicara terjadi dalam konteks ruang dan waktu
4. Berbicara merupakan keterampilan berbahasa yang produktif

Tujuan utama berbicara adalah untuk menuangkan gagasan-gagasan pembicara kepada pendengar dengan media bahasa lisan. Secara khusus tujuan berbicara antara lain memberi informasi, menyatakan diri, mencapai tujuan, berekspresi, menghibur dan lain-lain.

Dalam kehidupan sehari-hari, kegiatan berbicara dikelompokkan berdasarkan situasi, yakni berbicara dalam situasi nonformal dan berbicara dalam situasi formal. Berbicara nonformal atau berbicara dalam situasi nonformal tidak seketat berbicara formal. Jika berbicara formal dibatasi ruang dan waktu, situasi dalam berbicara nonformal tidak terbatas ruang dan waktu. Dimanapun kegiatan berbicara dapat dilangsungkan tanpa harus ada persiapan sebelumnya.

read more..

01 March 2009

Mengungkapkan Isi Bacaan

Kemampuan membaca dapat ditolokukuri oleh dua kemampuan utama, yakni: (1) kemampuan visual dan (2) kemampuan kognisi. Kemampuan visual adalah kemampuan mata melihat dan menangkap lambang-lambang tulis secara cepat.

Sementara kemampuan kognisi adalah kemampuan otak memahamami makna dan maksud lambnag-lambang secara tepat. Kemampuan membaca yang sesungguhnya itu sering juga disebut kemampuan/ kecepatan efektif membaca (KEM). KEM merupakan perpaduan antara kemampuan kemampuan visual (kecepatan mata melihat lambang) dan kemampuan kognisi (ketepatan otak memaknai lambang). KEM dapat ditentukan dengan membagi jumlah kata yang dibaca dengan waktu tempuh, lalu dikalikan dengan presentase pemahaman bacaan.

Dalam menghadapi sumber informasi yang melimpah, pembaca dituntut memiliki kemampuan memilih bahan bacaan dengan cepat serta berkemampuan membaca cepat pula. Untuk itu diperlukan strategi-strategi membaca yang efektif. Membaca memindai sebagai salah satunya. Terdapat dua jenis membaca memindai, yaitu scanning dan skimming. Scanning merupakan jenis membaca cepat dengan tujuan untuk menemukan informasi khusus/tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya dalam suatu teks. Skimming menuntut pembaca memiliki kemampuan memproses teks dengan cepat guna memperoleh gambaran/kesan umum mengenai suatu teks, meliputi organisasi, gaya, fokus tulisan, gagasan-gagasan utama, dan sudut pandang penulis, termasuk mengenai kaitan teks dengan kebutuhan dan minat pembaca.

Untuk kepentingan pemahaman, kegitan membaca harus memperhatikan 3 aspek berikut: preview, predicting, dan fleksible (kecepatan variatif). Preview: kegiatan prabaca; predicting: kegiatan pada saat membaca berlangsung dengan melakukan dugaan-dugaan; fleksible mengatur tempo dan kecepatan baca secara bervariasi sesuai dengan karakteristik bahan dan tujuan baca


read more..

Guest Book


ShoutMix chat widget

Blog Archive

My Friends

 

Beasiswa Terbaru

Info Lowongan Kerja

Recent Post