10 April 2009

Ketika Pesta Demokrasi Dimulai

Hari ini, bangsa Indonesia menggelar hajat besar demokrasi. Ditempat saya, warga pemilih pergi berbondong-bondong ke TPS untuk mencontreng. Ya, contrengan kita hari ini akan memberikan pengaruh besar terhadap perjalanan selama lima tahun kedepan.

Seperti halnya pertandingan dalam olahraga. Pasti ada menang dan kalah. Untuk caleg yang menang saya ucapkan selamat dan saya berharap agar lebih mengutamakan kepentingan bangsa di atas segalanya. Karena bangsa ini dilahirkan oleh pendiri dengan keringat deras, cucuran darah, dan air mata. Sungguh memalukan dan tidak beradap bila gara-gara kepentingan pribadi, partai, atau golongan sampai berani mengorbankan kepentingan bangsa!

Bagaimana dengan caleg yang kalah? Saya rasa rumah sakit jiwa harus menyiapkan tenaga dan fasilitas yang ekstra. Karena, bakalan banyak caleg yang stress, bahkan gila. Haha, maklumlah dengan system pemilu sekarang ini caleg harus berjuang mati-matian sendiri.

Oiya, pemilu kali ini membawa berkah tersendiri bagi para penjual di pinggir jalan. Salah satunya sate ayam pak amat yang berjualan di dekat rumah saya. Baru buka jam 4 sore eh 2 jam kemudian sudah habis tak bersisa. Padahal, pada hari-hari biasa baru jam 10 malem tutup. Adalagi penjual bubur kacang ijo yang para pembelinya antri berderet-deret.

Inilah pesta demokrasi. Semoga tiada dusta diantara kita. Satu nusa satu bangsa satu bangsa tuk selamanya, hehe. Selamat Untuk Negeriku Tercinta. I love Indonesia. Peace !!!

Comments :

0 komentar to “Ketika Pesta Demokrasi Dimulai”


Post a Comment

freedom to speak