Kegiata membaca dilakukan unuk berbagai tujuan dan keperluan. Oleh karena itu, diperlukan ketermapilan membaca yang fleksibel. Pembaca fleksibel adalah pembaca yang pandai memilih dan menerapkan strategi baca yang tepat dalam menghadapi bahan bacaannya. Definisi membaca yang dikemukakan para ahli dapat dikategorikan ke dalam dua kategori yang menunjukkan tingkatan, yakni:
1. Definisi yang bertumpu pada kemampuan melek huruf
Yang dimaksud melek huruf adalah kemampuan mengenali lambang-lambang bunyi bahasa dan dapat melafalkannya dengan benar.
2. Definisi yang bertumpu pada melek wacana
Yang dimaksud melek wacana adalah kemampuan mengenali, memahami, dan memetik makna/maksud dari lambang-lambang yang tersaji dalam bahasa tulis itu dalam arti yang sesungguhnya.
Dilihat dari cakupan bahan dan keperluannya, terdapat dua jenis membaca yang sering digunakan, yakni membaca intensif dan membaca ekstensif. Membaca intensif sering diidentikkan sebagai membaca untuk studi(belajar) dengan cakupan bacaan yang lebih spesifik dan tertentu untuk mencapai pemahaman. May (dalam Marzono, 1995) membagi tingkat-tingkat pemahaman itu ke dalam empat klasifikasi, yakni pemahaman literal, intertretatif, kritis, dan kreatif. Untuk menerapkan strategi membaca intensif terdapat beberapa teknik membaca yang bisa digunakan, antara lain teknik SQ3R, KWLH, dan OPQRST.
Membaca ekstensif dipergunakan untuk kepentingan perolehan informasi yang komprehensif, meluas, tidak mendalam, atau untuk kepentingan kesenangan dan hiburan. Oleh karena itu, cakupan bahan bacaanya lebih banyak dan tidak terfokus pada satu buku atau bacaan tertentu.
Terdapat tiga teknik yang tergolong ke dalam teknik membaca ekstensif, yakni:
1. Teknik survei
2. Teknik Skimming atau membaca sekilas
3. Teknik mebaca dangkal atau suferficial reading
Browse » Home »
Rangkuman Bhs Indonesia
» Hakikat Membaca
26 February 2009
Hakikat Membaca
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Makasih ilmunya, ane kopi buat tugas
@Vidzas R_dien : kembali kasih, silakan... :)
hehe, gue copy buat pr ya,,